Senin, 27 Februari 2012

batu

tatkala matahari beranjak menyapa sambil menebar surya
sisa embun yang memaksakan diri bertahan
dan mencengkeramkan kuat-kuat jemarinya di atas dedaunan
akhirnya sia-sia saja ; tergelincir dan jatuh
dan sepertinya hanya aku yang mencoba menerjemahkan itu semua
meskipun hanya dengan bahasaku
tidak juga angin dengan sia-sia mengusikku
menjadikan sebuah renda-renda ; episode tak berakhir
                                        episode tak berujung
yang abadi dan mawar ; meluas ruang mengisi hari
menutup lembaran yang sudah penuh dengan catatan
lembaran kosong telah terbuka yang siap dan pasrah digores tinta hidup
seperti halnya senja sejenak digantikan malam menyekap senyap
dan nyanyian sendu burung hantu membersit
memburu dan berkelebat pada gorong-gorong kelopak bulan
                kelelawar-kelelawar bersahutan
                                                ; menyemarakkan
dan sesiapapun boleh mencoretnya

sejumput kabut perak tak terkendali
menggigilkan sekat-sekat tulang rimba purba
antara ketidakpastian ; berteralis ; menggugurkan
                                                - setiap pergantian musim
aku tidak pernah peduli dengan arti kesemuanya itu
                                ; entah apa nama yang sebenar-benarnya
berlalu-berlalu biarlah berlalu dan tetap berlalu
seperti jarum jam kehidupan
sorot-sorot mata meriap ketidaktahuan akan berakhirnya jaman
kapan?
kapan?
- - - kapan?
        delapan penjuru arah mata angin
                        di atas langit dan dasar laut
tak sepenuhnya aku mengerti dimana letak yang pastinya
untuk menegakkan nafasku satu
        ; kini hembusanku perlahan-lahan
dan aku tidak secara utuh tahu tentang sunyi
dan aku tidak secara utuh tahu tentang hening
dan aku tidak secara utuh tahu tentang hampa
dan aku tidak secara utuh tahu tentang sepi
dan aku tidak secara utuh tahu tentang kosong

dan aku tidak secara utuh tahu tentang batin
dan aku tidak secara utuh tahu tentang jiwa
dan aku tidak secara utuh tahu tentang hati
dan aku tidak secara utuh tahu tentang sukma
dan aku tidak secara utuh tahu tentang nurani

dan aku tidak secara utuh tahu tentang keinginan
dan aku tidak secara utuh tahu tentang keakuan
dan aku tidak secara utuh tahu tentang kesejatian
dan aku tidak secara utuh tahu tentang kemauan
dan aku tidak secara utuh tahu tentang keyakinan

putus asa ; bimbang ; marah ; tidak berdaya
                                - bagai bunga tidur

semuanya hanya dalam bahasa batu
semuanya hanya dalam perasaan batu
semuanya hanya dalam tindakan baatu
semuanya hanya dalam rencana batu
semuanya hanya dalam gemuruh batu

satu hal yang terlewatkan
entah sebuah pujian atau sebuah makian
manusia yang kerap kali membangga-banggakan pada dirinya
palu-tatah dan kekuatan yang diandalkan
lalu kau patah-patahkan ; hantam ; pahat
                                - dalam tubuhku
lalu darah ; luka dan jeritanku
                        - tidaklah berlebihan
kau seret-seret aku
dan dibawanya bersama seribu benakmu
kau bentuk dan kau ubah-ubah aku
hingga menjadi sedemikian rupa ; pada seluruh keinginanmu
kemudian cerita-cerita itu pun mewangi
mewarnai setiap rongga telinga
                                - seluruh jagad semesta raya
- - - / bisu / - - -
setangkup lembayung barat menjemput penghabisan
mungkin saja aku masih tersisa di sini ; kelak
namun saat sekarang ini;
kutukan dan anugerah
        begitu puisi untuk dibedakan
sedangkan kedamaian dan kesekaratan
        jangan menjadi buah tanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar