gerakanku kapas
perlahan tinggalkan
rekahan
bumi renta
menembus dinding
berlumut
segunung belukar duri
membelah gumpalan awan hitam
membelah gumpalan awan hitam
memborgol langkah
tatih
memahami diri
kupaksa tempuh
perjalanan panjang
diam-diam tak henti
hening menyelimuti
begitu sangat rahasia
kini cahaya
mempertegas
kehadirannya
aku
menggelepar-gelepar
menatap jejak yang
terkubur
masa lalu
mengetuk pintu
gerbang
sekian memanjati
kemuning
lolongan rembulan
di wajahMu
bersimpuh menghadap
pertobatan murni
berpasrah serah diri
Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar