teguran alam menyapa
melabuhkan gema benderang bertalu
jarum kerentaan hidup
menyeret langkahnya menuju peraduan senja barat
suluh di belantara
tanah kering hampir padam
suluh di belantara tanah kering hampir padam
suluh di belantara tanah kering hampir padam
… dan sepertinya
matahari mengurungkan niatnya melukis pelangi
rembulan melolongkan
misteri yang seharusnya tak ada
dan jiwa-jiwa
menuliskan ketiadaaan
…dan sepertinya aku
juga engkau terjaring dalam ketidakberdayaan
tak hentinya mengemas
duka dan tangis
melantunkan doa dalam
kesesakan
… seorang bocah
sembunyikan isaknya yang usang dalam ketakutannya
namun kali ini gagal
isak dukanya menggema tanpa langit
manusia memasung
uluran hati, sapa sanubari menjadi si pesakitan
bahasa jiwa poranda
di kamar jagal
saudara…
belum cukupkah air
mata samudera negeri tercinta ini
belum tuntaskah darah
memandikan negeri tercinta ini
saudara…
sudahi malapetaka ini
percayalah kekacauan
dan peperangan tidak melahirkan apa-apa
kebahagiaan maupun
kedamaian tidak juga tersimpan di sana
ada hanyalah duka
menganga
ada hanyalah tangis
tanpa lagit
dan,-
yakinlah bahwa
kekerasan adalah ibu
dari ibu segala ibu
bodoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar