kutendang pantat awan
meludahi gelora hati
bercumbu dengan
matahari
aku cungkil matanya
aku cungkil matanya
menyandarkan letih
pada karya rembulan
tertusuk
kembali bangkit untuk
menikam
tak kuasa mencibir
bintang
bergulir menabur
pepohonan
keringatku mengucur
darah mendidih
aku bergetar di
atasnya
dan argh,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar